ca-pub-2565852941147038 PERTANIAN CETAK SEJARAH DI TRIWULAN I-2025: PRODUKSI NAIK TAJAM, KETAHANAN PANGAN MENGUAT

PERTANIAN CETAK SEJARAH DI TRIWULAN I-2025: PRODUKSI NAIK TAJAM, KETAHANAN PANGAN MENGUAT

Hadi Hartono
By -
0

PERTANIAN CETAK SEJARAH DI TRIWULAN I-2025: PRODUKSI NAIK TAJAM, KETAHANAN PANGAN MENGUAT



Jakarta, 6 Mei 2025 — Sektor pertanian Indonesia mencetak sejarah baru pada triwulan pertama 2025. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan lonjakan signifikan dalam produksi pangan strategis: produksi padi meningkat 51,45% dan jagung tumbuh 39,02% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan spektakuler ini menjadikan pertanian sebagai sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi, yaitu 10,52% secara tahunan (year-on-year), melampaui sektor perdagangan maupun industri pengolahan.


Tak hanya di sisi produksi, pencapaian juga tercermin dalam cadangan strategis nasional. Cadangan beras pemerintah (CBP) kini mencapai 3,5 juta ton—angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Uniknya, seluruh pasokan ini berasal dari hasil panen petani lokal tanpa perlu impor beras medium, menandai tonggak penting dalam kemandirian pangan nasional.


Kementerian Pertanian melaporkan bahwa hingga awal Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap 1,8 juta ton beras dari petani. Capaian ini disebut sebagai bukti keberhasilan kebijakan pertanian yang semakin tepat sasaran, berpihak pada petani, dan berdampak langsung terhadap penguatan daya beli desa.


Tak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, pertanian juga menjadi penopang utama ketenagakerjaan nasional. Sektor ini menyerap 28,54% dari total tenaga kerja Indonesia, memperkuat posisinya sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.


“Ketahanan pangan kita semakin solid. Ini bukti bahwa jika kebijakan berjalan selaras dengan kepentingan petani, maka pertumbuhan, ketersediaan pangan, dan kesejahteraan bisa dicapai bersama,” ujar Menteri Pertanian dalam konferensi pers pagi tadi.


Keberhasilan ini membuka harapan besar menuju kedaulatan pangan berkelanjutan, sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa pertanian bukan lagi sektor marginal, melainkan sektor masa depan Indonesia.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Ok, Go it!