ca-pub-2565852941147038 Saepudin Juhri Soroti Mangkraknya Proyek Pasar Perumda NKR, Dampaknya Menyeluruh bagi Pedagang dan Masyarakat

Saepudin Juhri Soroti Mangkraknya Proyek Pasar Perumda NKR, Dampaknya Menyeluruh bagi Pedagang dan Masyarakat

Hadi Hartono
By -
0

 Saepudin Juhri Soroti Mangkraknya Proyek Pasar Perumda NKR, Dampaknya Menyeluruh bagi Pedagang dan Masyarakat




Tangerang – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat MAPAN kembali mengangkat persoalan mangkraknya pembangunan proyek pasar tradisional yang dikelola Perumda Niaga Kerta Raharja (NKR). Proyek revitalisasi pasar di beberapa titik seperti Pasar Korelet, Kutabumi, dan Mauk belum juga selesai, mengakibatkan dampak negatif bagi banyak pihak.


Menurut Ketua MAPAN, kondisi ini sangat merugikan pedagang pasar. Mereka terpaksa tetap membayar sewa kios di pasar lama, sementara pasar baru yang dijanjikan belum siap digunakan. Bahkan, harga sewa di pasar baru dianggap terlalu mahal oleh sebagian pedagang, sehingga banyak yang kesulitan merencanakan usaha dan ada pula yang memilih berhenti berjualan.


Dampak ini juga dirasakan masyarakat sebagai konsumen. Pasar lama yang sudah tidak layak pakai dan kurang higienis terpaksa dipakai lebih lama, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan saat berbelanja.


Pemerintah daerah pun tidak luput dari sorotan. Mangkraknya proyek pasar berdampak pada reputasi dan kinerja pemerintah setempat. Keterlambatan pembangunan pasar menghambat target peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pertumbuhan ekonomi lokal.


Ketua MAPAN menegaskan perlunya perbaikan manajemen proyek oleh Perumda NKR dengan penerapan standar yang lebih profesional. Pengawasan ketat dan transparansi melalui penggunaan teknologi informasi sangat diperlukan agar masyarakat mendapatkan informasi jelas terkait progres proyek.


Selain itu, pendekatan yang lebih partisipatif kepada pedagang harus diterapkan. Melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan serta negosiasi harga sewa diyakini dapat mengurangi konflik dan memperkuat komitmen bersama. Pendampingan serta pelatihan manajemen usaha juga menjadi solusi penting.


Pengelolaan keuangan proyek juga harus dioptimalkan dengan perencanaan matang dan manajemen risiko yang baik. Pemerintah daerah didorong untuk memberikan insentif dan pendampingan agar proses pembayaran sewa berjalan lancar.


Terakhir, Ketua MAPAN menekankan pentingnya audit internal dan eksternal secara berkala guna mencegah kesalahan manajerial dan meningkatkan akuntabilitas.


“Kegagalan revitalisasi pasar ini adalah cermin buruknya manajemen dan komunikasi antara pengelola proyek dengan pedagang. Jika tidak segera diperbaiki, dampaknya akan makin luas dan membahayakan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.


Dengan langkah strategis dan pendekatan inklusif, diharapkan proyek revitalisasi pasar dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat optimal bagi pedagang dan ekonomi lokal.



---

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Ok, Go it!