Resiliensi Ekonomi Indonesia: Langkah Pemerintah Hadapi Gejolak Global
Kamis, 08 Mei 2025 |
Jakarta – Di tengah dinamika ekonomi global yang kian tak menentu akibat perubahan kebijakan perdagangan internasional, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonominya. Pemerintah terus mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan resminya (7/5), menegaskan bahwa pemerintah tengah aktif menavigasi ketegangan perdagangan, termasuk melalui perundingan tarif dengan Amerika Serikat.
“Perundingan terkait tarif resiprokal dengan AS sudah dimulai dan diharapkan rampung dalam 60 hari. Kita mengajukan proposal konkret, mengedepankan semangat kerja sama bilateral yang adil,” ujar Airlangga.
Langkah strategis lainnya adalah diversifikasi mitra dagang untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar yang terdampak ketidakpastian. “Target kita memang memperluas pasar. Kalau episentrumnya di Amerika, maka kita mencari daerah lain yang bisa kita masuki,” tambahnya.
Untuk itu, Indonesia akan terus memanfaatkan forum perdagangan internasional seperti RCEP, I-EU CEPA, dan CPTPP demi membuka akses pasar baru dan memperkuat posisi dalam rantai pasok global.
Di tengah berbagai tekanan eksternal, data ekonomi menunjukkan sinyal positif. Pada Triwulan I-2025, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,87% (yoy)—angka yang melampaui sejumlah negara ASEAN. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga serta sektor pertanian yang mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 10,52%.
Sementara itu, penciptaan lapangan kerja juga menunjukkan tren menggembirakan. Sebanyak 594.104 lapangan pekerjaan baru tercipta pada kuartal pertama 2025 dari sektor industri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
“Ini bukti bahwa meskipun ada gejolak global, Indonesia mampu menjaga momentum positif,” tegas Menko Airlangga.
Langkah-langkah ini menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif dalam menjaga fondasi ekonomi nasional tetap kokoh di tengah terpaan angin global.