TINJAUAN BUKU NOVEL
Judul: Scammer Girl: Cinta Adalah Alat, Uang adalah Tujuan
Penulis: Hadi Hartono
Genre: Fiksi psikologis, thriller romantis, satir sosial
Platform: KBM App
Tautan: Baca di sini
1. Dunia yang Penuh Kepalsuan: Realitas Novel Digital
“Scammer Girl” hadir sebagai cermin tajam terhadap dunia modern—khususnya dunia digital yang penuh sandiwara. Hadi Hartono, sebagai penulis, menyajikan sebuah dunia yang terasa sangat familiar bagi pembaca generasi hari ini: media sosial, relasi instan, percintaan sebagai transaksi, dan identitas yang bisa dikonstruksi seenaknya. Tokoh utama, Laras, bukan sekadar karakter fiksi. Ia adalah representasi dari perempuan cerdas yang sadar bahwa di dunia patriarkal dan kapitalistik, kelembutan bisa jadi jebakan, dan cinta bisa jadi alat.
Hadi menulis dengan pendekatan yang lugas, tanpa berusaha menyenangkan pembaca dengan alur yang manis atau karakter yang mudah disukai. Sebaliknya, ia menantang kita untuk menyelami realitas gelap dari relasi antarmanusia, terutama yang terjadi di balik layar gadget.
2. Laras: Karakter Antihero yang Kompleks
Dalam khasanah sastra populer Indonesia, tokoh seperti Laras tergolong langka. Ia bukan perempuan baik-baik. Ia juga bukan perempuan jahat murni. Laras adalah zona abu-abu, di mana niat, luka batin, kecerdasan emosional, dan pengalaman hidup saling bertabrakan.
Sebagai scammer, Laras menjalankan aksinya dengan perhitungan dingin. Namun pembaca pelan-pelan akan mengenal lapisan-lapisan dalam dirinya. Ia menipu karena tahu bahwa dunia telah menipunya lebih dulu. Ia memanipulasi karena tahu bahwa tubuh dan wajahnya selalu dinilai, dikomentari, dan direndahkan. Laras tidak menjadi seperti itu karena ambisi semata, melainkan sebagai respons dari dunia yang terlalu sering menjebak perempuan dalam peran klise.
Tokoh ini berhasil dibangun bukan hanya sebagai pusat konflik, tetapi juga sebagai subjek dari refleksi moral: bagaimana manusia memilih jalan hidup ketika cinta tidak lagi cukup untuk bertahan hidup?
3. Gaya Penceritaan yang Tegas, Satiris, dan Urban
Novel ini ditulis dengan gaya yang khas. Hadi tidak bertele-tele dalam menjelaskan latar atau emosi tokoh. Ia menggunakan dialog tajam, narasi batin yang kuat, dan deskripsi yang ringkas namun mengena. Setiap bab terasa seperti cuplikan film atau potongan realita yang hidup: ada suara, ada aroma, ada rasa yang tertinggal di benak pembaca.
Selain itu, penggunaan sudut pandang orang pertama membuat pembaca merasa sangat dekat dengan Laras. Kita tidak hanya melihat aksinya, tetapi juga menyelami pikirannya—sering kali yang dipenuhi sarkasme, kelelahan, tapi juga keteguhan.
Gaya satiris Hadi juga tampak jelas. Ia menggambarkan dunia laki-laki mapan, budaya flexing, dan kehausan sosial terhadap validasi digital secara menyindir, tetapi tetap menyentuh akar kenyataan. Dunia “scammer” di novel ini tidak diromantisasi, tetapi juga tidak dihakimi secara moral hitam-putih. Pembaca diajak berpikir, bukan hanya untuk menikmati.
4. Tema: Cinta, Uang, dan Etika di Era Digital
Di balik kisah cinta dan kriminal ini, Hadi mengangkat isu yang sangat aktual: relasi antara cinta, uang, dan kekuasaan. Novel ini mengkritik betapa relasi romantis di era digital sering kali penuh kepura-puraan. Cinta menjadi mata uang, bukan perasaan. Hubungan menjadi transaksi, bukan keterhubungan.
Fenomena sugar baby, dating apps, relasi instan di media sosial, bahkan budaya flexing dan eksistensi digital—semua itu dimasukkan ke dalam narasi novel secara alami. Tanpa menggurui, Hadi menunjukkan bahwa dalam masyarakat yang haus pengakuan, cinta bisa diperdagangkan, dan harga diri bisa dikalkulasi.
Etika menjadi pertanyaan besar dalam novel ini. Apakah menipu orang yang juga manipulatif adalah dosa? Apakah bertahan hidup di dunia yang tidak adil harus selalu elegan? Novel ini tidak memberi jawaban mutlak, tetapi menawarkan pertanyaan-pertanyaan penting untuk direnungkan.
5. Konflik dan Plot yang Tidak Biasa
Alur cerita novel ini tidak terjebak dalam pola linear klasik. Hadi membiarkan narasi berkembang dari satu jebakan ke jebakan lain, dari satu korban ke target baru. Namun di balik konflik eksternal tersebut, konflik utama sesungguhnya adalah konflik internal Laras sendiri: antara logika dan luka, antara prinsip dan godaan, antara keinginan untuk menang dan kerinduan untuk dicintai.
Ada bagian di mana Laras goyah. Ia bertemu seseorang yang tak mudah ditipu. Justru dari sinilah ketegangan emosional berkembang. Ia mulai meragukan sistem kepercayaannya sendiri. Ia mulai bertanya: apakah semua ini benar-benar jalan keluar, atau justru jebakan lain?
Konflik yang dibangun ini menjadikan novel ini bukan sekadar thriller atau cerita asmara, tapi menjadi eksplorasi psikologis yang menggugah.
6. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan utama dari novel ini adalah:
- Karakter utama yang kuat dan tidak biasa.
- Narasi yang tajam, modern, dan penuh kritik sosial.
- Plot yang dinamis dan penuh kejutan.
- Relevansi dengan fenomena sosial dan digital saat ini.
Sementara kelemahannya mungkin terletak pada:
- Tidak semua pembaca siap menghadapi tokoh seperti Laras yang sulit disukai, bahkan mungkin menimbulkan kebencian.
- Ending-nya cenderung terbuka dan menimbulkan perdebatan.
- Beberapa bagian bisa terasa terlalu sinis atau kelam bagi pembaca yang mencari kisah romantis konvensional.
Namun semua itu justru memperkuat posisi novel ini sebagai fiksi eksperimental yang menantang batas kenyamanan pembaca.
Penutup: Mengapa Harus Membaca Scammer Girl
“Scammer Girl” bukan bacaan untuk mencari penghiburan. Ia bukan kisah cinta yang mendamaikan hati. Sebaliknya, ini adalah kisah yang membuat kita bertanya: apa itu cinta dalam dunia yang serba transaksional? Apa arti kebenaran jika semuanya bisa dibuat tampak nyata?
Melalui Laras, Hadi Hartono menulis potret seorang perempuan yang memutuskan mengambil kendali hidupnya dengan cara yang kontroversial. Ia tidak menjadi korban. Ia menjadi pemain. Dan dari sanalah novel ini mendapat kekuatannya.
Buku ini layak dibaca oleh siapa pun yang ingin menyelami sisi gelap hubungan, mengenal sisi manusia yang kompleks, dan melihat bagaimana teknologi mengubah cara kita mencintai dan bertahan hidup.
Baca bukunya di KBM App:
🔗 https://read.kbm.id/book/detail/2490ddf9-eb00-42ba-8852-f0c42f1dc4ed?af=9b1ed3a8-e292-4cad-8a0a-f5aa618ccfd5
#ScammerGirl
#CintaAdalahAlat
#UangAdalahTujuan
#LarasSangPenipu
#NovelThrillerRomantis
#DramaPsikologis
#FiksiDigital
#KisahAntihero
#PerempuanCerdas
#FiksiUrban
#NovelIndonesia
#LiterasiDigital
#HubunganToksik
#RayuanMematikan
#KritikSosial
#KapitalismeEmosional
#CintaDanDosa
#DuniaPalsu
#RelasiDigital
#ManipulasiCinta
#PengakuanDigital
#FiksiGelap
#NovelSatir
#WanitaBersiasat
#HadiHartono
#BukuDigital
#CintaBeracun
#ScamStory
#LoveAndPower
#BacaDiKBMApp
.